Menyiram sukulen bukanlah hal sepele. Meski terlihat sederhana, cara menyiram yang salah justru bisa membunuh tanaman ini. Banyak pemilik sukulen yang gagal merawat tanamannya karena terlalu sering atau terlalu jarang menyiram. Maka dari itu, memahami cara menyiram sukulen yang tepat adalah kunci agar tanamanmu sehat dan tidak cepat busuk.

Menyiram sukulen
Ada teknik khusus untuk menyiram


Mengapa Sukulen Tidak Bisa Disiram Seperti Tanaman Lain?


Sukulen berasal dari daerah yang kering dan panas, seperti gurun. Mereka menyimpan air di dalam daun, batang, atau akar sebagai cadangan. Karena itu, sukulen tidak membutuhkan air sebanyak tanaman hias lain seperti monstera atau sirih gading.

Jika disiram terlalu sering, akar sukulen bisa membusuk. Di sisi lain, jika terlalu kering dalam waktu lama, sukulen bisa layu dan mati. Maka penting untuk memahami karakteristik air yang dibutuhkan sukulen.


Waktu Terbaik Menyiram Sukulen

1. Saat media tanam sudah benar-benar kering. Cek dengan jari: colok tanah hingga kedalaman sekitar 2–3 cm. Jika terasa kering, saatnya disiram.

2. Siram di pagi hari. Penyiraman pagi membantu tanaman menyerap air sebelum suhu naik. Selain itu, daun dan media akan cepat mengering sehingga tidak menimbulkan jamur atau busuk.

3. Perhatikan musim dan lokasi.

Musim kemarau: biasanya sukulen perlu disiram seminggu sekali.

Musim hujan: bisa diperpanjang hingga dua minggu sekali.

Indoor: lebih jarang disiram daripada outdoor karena penguapan lebih lambat.



Teknik Menyiram yang Benar

  • Gunakan botol semprot, pipet, atau watering can kecil.
  • Arahkan air langsung ke media tanam, bukan ke daun atau batang.
  • Siram hingga air keluar dari lubang pot. Ini menunjukkan bahwa air menjangkau seluruh akar.
  • Jangan biarkan air menggenang di pot atau nampan. Kosongkan air berlebih setelah penyiraman.



Tanda-Tanda Sukulen Butuh Air

Salah satu kesalahan umum adalah menyiram dengan jadwal tetap, tanpa memperhatikan kondisi tanaman. Gunakan tanda-tanda berikut:

  1. Daun mulai keriput atau kempes. Ini tanda bahwa air dalam daun mulai digunakan.
  2. Warna daun menjadi kusam atau keabu-abuan. Sukulen sehat biasanya berwarna cerah dan segar.
  3. Tanaman terasa ringan. Coba angkat potnya. Jika terasa ringan, bisa jadi tanahnya sudah kering.
  4. Daun bagian bawah mulai rontok. Jika daun tua di bawah berguguran, itu bisa jadi sinyal kekurangan air.


Tanda-Tanda Sukulen Kelebihan Air (Overwatering)

Menyiram terlalu sering bisa lebih fatal daripada terlalu jarang. Berikut gejala yang sering muncul:

  1. Daun lembek, bening, atau berlendir.
  2. Daun bagian bawah rontok secara tidak wajar.
  3. Akar membusuk dan berbau.
  4. Jamur atau lumut tumbuh di permukaan tanah.

Jika sukulenmu mengalami ini, segera hentikan penyiraman dan ganti media tanam jika perlu.



Tips Tambahan Agar Penyiraman Lebih Aman

  • Gunakan media tanam khusus sukulen yang cepat kering, seperti campuran pasir, sekam bakar, dan perlite.
  • Pilih pot berlubang di bawah agar air tidak menggenang.
  • Jangan gunakan pot tanpa drainase, meski bentuknya cantik.
  • Letakkan sukulen di tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup, minimal 4 jam sehari.


Kesimpulan: Kunci Sukses Menyiram Sukulen

Penyiraman adalah faktor penting dalam perawatan sukulen. Jangan terpaku pada jadwal, tapi perhatikan tanda-tanda dari tanaman itu sendiri. Gunakan metode yang tepat, media yang sesuai, dan lingkungan yang mendukung.

Ingat, lebih baik sedikit air daripada terlalu banyak. Sukulen lebih 

mudah memulihkan diri dari kekeringan daripada dari pembusukan akibat overwatering.


Butuh informasi yang lebih lengkap? Download ebook kaktus dan sukulen disini

<<Ebook>>